Search This Blog

Friday, February 15, 2013

Peringkat FIFA Indonesia Turun

Kacau balaunya keadaan kepengurusan persepakbolaan Indonesia ternyata berpengauh besar pada prestasi Timnasnya. Beberapa kali laga atau pertandingan yang diarungi Timnas baik uji coba atau pun kualifikasi Piala Dunia Grup C hanya menyisakan kekalahan dan kekalahan saja. Pada laga uji coba melawan Yordania, Timnas Indonesia harus menelan pil pahit setelah tidak bisa sedikit pun memperkecil ketertinggalan angka dari Yordania. Dalam laga itu, Indonesia harus mengakui keunggulan Yordania setelah dihempaskan dengan angka akhir 5-0 untuk keunggulan Yordania. Sementara itu, pada laga kualifikasi Grup C Piala Dunia 2015, Indonesia seperti tak mampu berbuat banyak. Indonesia harus mengakui keunggulan Timnas Irak ketika terhempas dengan skor akhir 1-0.

Dualisme kepengurusan PSSI yang berlarut-larut yang bahkan nyaris berbuah sanksi dari FIFA sudah terbukti pada kemunduran prestasi Timnas Indonesia. Kemunduran prestasi Timnas Indonesia sudah pasti melorotkan peringkat Indonesia di daftar peringkat FIFA. Hal itu terbukti dengan terjunnya peringkat Timnas Indonesia dari 156 -pada bulan Januari 2013- menjadi 163 -pada 14 Februari 2013- atau turun 7 poin. Peringkat FIFA Indonesia ini ternyata hanya berada di urutan ke-6 di bawah peringkat FIFA negara asia tenggara lainnya yaitu Vietnam, Thailand, Filipina, Singapura, dan Malaysia yang masing-masing menempati urutan ke- 134, 141, 147, 158 dan 159. Satu tingkat di bawah peringkat FIFA Indonesia, bercokol Myanmar dengan poin 107 -selisih 10 poin dari Indonesia- yang pastinya berusaha menyusul posisi Indonesia.

Bila PSSI terus berkutik dengan masalahnya, bukan tak mungkin di pertandingan-pertandingan berikutnya, Indonesia hanya akan mengulangi kekalahan dan kekalahannya lagi dan akhirnya, dengan mudahnya, peringkat FIFA Indonesia makin melorot saja.

Thursday, December 16, 2010

Filipina Melawan Indonesia

Leg pertama semifinal Piala AFF 2010 antara Filipina melawan Indonesia berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis (16/12) pukul 19.00 WIB.

Laga yang disaksikan langsung oleh tak kurang dari delapan puluh ribu pendukung Indonesia termasuk di dalamnya Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan Ibu Ani Yudhoyono berhasil dimenangi Indonesia.

Indonesia ditunjuk menjadi penyelenggara laga tersebut setelah AFF menganggap Filipina tak memiliki stadion yang memadai untuk dijadikan tempat berlangsungnya partai semifinal.

Sepuluh menit pertama Indonesia memiliki dua peluang mencetak angka. Pada menit ke-7, Okto (Oktovianus Maniani) cukup bebas melepaskan umpan/tendangan, namun umpan/tendangan yang dilepaskannya melayang tinggi dan ke luar lapangan. Pada menit ke-10, di mana Nasuha yang menerima umpan Okto mampu meneruskan umpan ke dalam kotak penalti. Sayang, bola yang diselesaikan Gonzales masih bisa diantisipasi penjaga gawang Filipina, Neil Etheridge.

Filipina mampu menyerang dan hasilnya adalah dua peluang mencetak angka. Pada menit ke-12, di mana gawang Indonesia nyaris jebol. Pada menit ke-13, di mana tembakan Phil Younghusband dari luar kotak penalti nyaris membobol gawang Indonesia, jika tak berhasil ditepis Markus.

Indonesia berhasil mendapat peluang mencetak angka lagi pada menit ke-20; di mana umpan Gonzales yang diselesaikan Okto dalam kotak penalti masih meninggalkan lapangan dan ke-21; di mana umpan jauh Firman Utina terlambat dijemput Irfan Bachdim yang berhadapan dengan Neil.

Penonton, termasuk di dalamnya SBY dan bahkan Ibu Ani pun sempat melompat kegirangan membuat Gelora Bung Karno bergemuruh setelah Indonesia berhasil mengubah peluang menjadi angka pada menit ke-33. Bermula dari umpan diagonal jauh Firman Utina dari sayap kiri ke dalam kotak penalti. Salah komunikasi Neil dan Ray Anthony Jonsson menghasilkan salah antisipasi. Akhirnya bola yang sempat mengenai tiang jauh, bersarang di dalam gawang Filipina setelah berhasil ditanduk Gonzales yang berdiri tanpa kawalan. Angka 1-0 untuk keunggulan Indonesia.

Indonesia nyaris memperbesar angka pada menit ke-38 bila umpan M. Ridwan yang sangat baik dari sektor kanan bisa diselesaikan Irfan Bacdim atau Gonzales yang berdiri bebas. Sayang, keduanya terlambat menyambut bola.

Kembali, Indonesia nyaris mendapat angka pada menit ke-39, di mana Jonsson yang mengantisipasi umpan lambung Firman Utina nyaris melepaskan bola ke gawang sendiri.

Dalam babak kedua, permainan semakin menarik. Namun, kedua tim hanya memiliki sedikit peluang mencetak angka.

Pada menit ke-55, Indonesia nyaris menambah angka lewat tandukan Gonzales dalam kotak penalti. Sayang, bola berhasil dihalau ke luar lapangan.

Filipina nyaris menyamakan kedudukannya pada menit ke-74. Hal serupa yang sempat terjadi kala Indonesia melawan Thailand. Bermula dari salah komunikasi antara Markus dan Maman Abdulrahman yang mengantisipasi umpan pemain lawan dan berbuah bola yang mengarah ke James Younghusband tepat dalam kotak penalti. Namun akhirnya bola yang di-volley James sambil membelakangi gawang, berhasil dihalau Zulkifli Syukur dengan tanduknya, tepat ketika bola di sudut atas kanan muka gawang Indonesia.

Indonesia masih memiliki peluang mencetak angka pada menit ke-75. Bermula dari umpan Bepe (Bambang Pamungkas) -masuk menggantikan Irfan Bachdim pada menit ke-68- dari sudut sempit kanan penjaga gawang. Sayang, Gonzales yang berdiri bebas dalam kotak penalti tak bisa menjangkau umpan Bepe.

Sampai akhirnya tiga menit tambahan waktu selesai, maka wasit Moradi Masoud Hanasalo asal Iran meniup peluit tanda babak kedua usai. Skor 1-0 untuk kemenangan Indonesia pun tetap bertahan.

Setelah laga usai Alfred Riedl mengaku kepada wartawan dalam jumpa pers, bahwa Filipina berhasil membuat Indonesia kesulitan memainkan umpan kaki ke kaki.

Sementara itu, Simon McMenemy mengaku puas atas permainan tim yang ditanganinya, Thailand.

Lewat hasil ini, Indonesia menang agregat 1-0 atas Filipina. Hal ini menguntungkan Indonesia, namun perjalanan menuju final masih harus ditempuh satu leg lagi di tempat yang sama pada Ahad (19/12).

Malaysia Melawan Vietnam

Leg pertama semifinal Piala AFF 2010 antara Juara kedua Grup A, Malaysia melawan Vietnam yang merupakan Juara Grup B, berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Rabu (15/12) pukul 19.30 WIB.

Sepanjang laga pertama, tak ada angka yang dicetak kedua tim. Kedua tim hanya memiliki peluang mencetak angka. Setidaknya, sampai pertengahan babak pertama, Vietnam bisa menekan Malaysia. Setelah itu, Malaysia mampu mengimbangi Vietnam.

Vietnam yang menggunakan kostum putih merah memiliki peluang mencetak angka pada menit ke-2; lewat tendangan pemain Vietnam yang masih bisa dimentahkan penjaga gawang Malaysia, Fahmi, ke-15; lewat pemain Vietnam bernomor punggung 12, Nguyen Minh Phuong, di mana tendangannya bisa dimentahkan Fahmi, ke-35; lewat tendangan pemain Vietnam bernomor punggung 18, Phan Thanh Hung, lemah saja dan bisa diantisipasi Fahmi, ke-42; lewat tendangan P Than Luong yang masih bisa diantisipasi Fahmi dan ke-45+1; lewat tendangan bebas Nguyen Vu Phong yang masih diantisipasi Fahmi.

Sementara Malaysia yang berkostum biru-putih, memiliki peluang mencetak angka pada menit ke-7; lewat tendangan Safiq dari luar kotak penalti yang bisa diantisipasi penjaga gawang Vietnam, Bui Tan Truong, ke-25; lewat tendangan Safee dari luar kotak penalti yang masih tipis di sisi gawang Vietnam dan ke-32; lewat tandukan Amar sambut umpan Safiq yang akhirnya meninggalkan lapangan.

Dalam babak kedua Malaysia akhirnya bisa mencetak dua angka. Keduanya disarangkan ke dalam gawang Vienam oleh Safee Sali.

Angka pertama itu bermula dari tendangan bebas diagonal Safiq dari sisi kanan. Tepat di tengah kotak penalti, Safee menyambut umpan Safiq dengan tandukannya. Bola sebenarnya bisa dihadang penjaga gawang, Vietnam Bui Tan Truong yang berdiri pada posisi yang tepat. Sayang, bola tergelincir dan akhirnya bersarang di dalam gawang Vietnam. Pada menit ke-60 angka menjadi 1-0, Malaysia memimpin.

Sedangkan angka terakhir Malaysia tercipta pada menit ke-80. Bermula dari tendangan keras silang Safiq dari sayap kanan. Bola bisa diantisipasi Bui Tan Truong, namun tak sempurna dan menghasilkan bola rebound. Akhirnya, bola rebound diselesaikan Safee dengan baik. Angka kini menjadi 2-0 untuk keunggulan Malaysia.

Sementara Vietnam memiliki setidaknya satu peluang mencetak angka, yaitu pada menit ke-86. Bermula dari umpan Nguyen Vu Phong. Akhirnya umpan ditanduk Nguyen Huy Hoang. Sayang, bola masih bisa diantisipasi Fahmi.

Sampai akhirnya wasit Sun Bao Ji meniup peluit tanda babak kedua usai, angka 2-0 untuk keunggulan Malaysia tak berubah.

Lewat kemengan ini, Malaysia yang ditangani Rajagopal cukup mendapat angin segar karena di Hanoi pada leg kedua semifinal (18/12), Vietnam yang ditangani Henrique Calisto harus meraih nilai 3-0 jika ingin masuk babak final.

Kemungkinannya, di Hanoi, Calisto akan menurunkan pemain kuncinya seperti; Huynh Quang Thanh, Doan Viet Cuong, Phan Van Tai Em yang masing-masing cedera dan Nguyen Trong Hoang yang terkena kartu.